Hal yang Harus Dilakukan Sebelum Pergi ke Psikolog

Tidak sedikit dari calon klien yang kebingungan ketika memutuskan ingin pergi ke psikolog. Apa dulu ya yang harus dilakukan? Kali ini aku akan memberikan tips apa saja yang harus dipersiapkan sebelum ke psikolog. Here we go!

Tentukan topik yang mau kamu konsultasikan.

Mungkin banyak hambatan psikologis yang ingin kamu konsultasikan. Tapi ketika semua permasalahan itu kamu konsultasikan, hal itu tidak akan efektif dan malah membuang waktu karena keterbatasan sesi. Pilih satu topik yang paling penting untuk diselesaikan dulu. Setelahnya kamu bisa konsultasi lanjutan di sesi selanjutnya. Oh, ya, dalam satu sesi biasanya dilakukan selama 45-60 menit. Ketika waktunya bertambah, otomatis akan menambah biaya konsultasinya.

Buatlah jurnal atau catatan mengenai emosi yang dirasakan dan reaksi fisik yang muncul

Saat membuka sesi konultasi, psikolog atau psikiater akan bertanya mengenai emosi yang kamu alami selama 1-2 minggu terakhir. Apa saja emosi yang sedang dirasakan, berapa lama waktu yang dirasakan, sampai reaksi fisik apa saja yang muncul. Penting bagi kamu untuk mengingat kejadian tersebut agar para profesional bisa memahami lebih dalam hal yang sedang kamu rasakan. Adanya catatan ini tentunya akan membantu kamu dan profesional dalam sesi konsultasi.

Cari biro psikologi, rumah sakit, puskesmas, atau psikolog.

Mencari psikolog sama seperti mencari dokter, akan ada cocok-cocokannya. Ada psikolog yang tegas, ada yang lemah lembut, macam-macam. Kadang klien membutuhkan psikolog yang tegas, kadang juga yang lembut. Kamu bisa tanya teman atau di forum online penyintas (survivor) yang sudah pernah berkonsultasi dengan psikolog tertentu supaya kamu punya gambaran.

Cari tahu price list untuk tiap pertemuan konsultasi.

Tidak bisa dipungkiri bahwa konsultasi ke psikolog dibutuhkan lebih dari 1 kali pertemuan. Belum lagi kalau ternyata dibutuhkan sesi terapi untuk membantu memulihkan keadaan psikismu. Sudah banyak rumah sakit di Indonesia yang bisa meng-cover biaya poli psikologi lewat BPJS agar tidak terbebani dengan biaya. Pastinya kamu harus melewati beberapa prosedur supaya bisa menggunakan fasilitas BPJS tersebut. Tapi, ada juga beberapa biro psikologi yang sistemnya menggunakan donation-based. Dimana kliennya diperbolehkan untuk membayar sesi konsultasi sesuai kemampuannya.

Buat janji dengan psikolog.

Setelah kamu mencari psikolog yang sesuai dengan budget-mu, jangan lupa buat janji pertemuannya. Beberapa psikolog bisa ditemui saat weekend, jadi tidak mengganggu waktu kuliah/kerjamu.

Satu hal yang harus kamu pahami adalah psikolog telah disumpah untuk melaksanakan kode etik dengan baik, salah satunya adalah menjaga kerahasiaan data. Jadi, kamu tidak perlu ragu untuk membuka semua hal yang berkaitan dengan hambatanmu.  Konsultasi akan berjalan efektif saat klien mau membuka dirinya ketika sesi berlangsung. Mungkin kamu akan merasa “ditelanjangi” karena akhirnya kamu harus mengatakan kejadian yang mungkin selama ini kamu pendam. Tapi percayalah, ketika kamu berhasil membuka “luka” yang ada di dirimu dan berhasil menghadapinya dengan berani, akan ada perasaan lega dan bangga karena kamu bisa melakukannya.

Nah, kalau kamu sudah mendapatkan informasi ini, tidak perlu ragu untuk pergi mencari pertolongan ke psikolog. Semakin kesini, stigma negatif tentang orang yang pergi ke psikolog makin berkurang, kok. Kalau kamu masih ragu, bisa ajak keluarga, teman, atau orang kepercayaan supaya lebih yakin lagi.

Oh ya, aku punya rekomendasi biro psikologi yang donation-based, lokasinya berada di Jakarta. Tentunya ini bisa menjadi referensimu selain menggunakan BPJS.

Klik disini: Psikologi Kita Konsulting

Semoga membantu, ya. 🙂

Leave a comment